Teruntuk kamu, yang aku rindukan.
Malam ini kembali aku terdiam.
Di bawah langit malam, bersama hembusan angin.
Rasanya langit malam beserta isinya adalah candu
bagiku.
Karena dengan melihatnya, aku seperti melihatmu.
Entah kenapa tubuhku menggigil.
Bukan.
Bukan karna hembusan angin.
Bukan juga karna malam hari.
Rasanya aneh.
Aku seperti tersengat hewan beracun.
Sakit, membuat nyeri sekujur tubuh.
Aku berteriak ngilu dalam hati.
Mencoba bertahan meyakinkan diri sendiri.
Aku bisa melewatinya.
Aku menanti di bawah langit.
Berharap suatu hari nanti kau menemaniku menatap
langit.
Ini lebih dari sekedar rindu.
Hadirmu adalah yang utama.
Sekalipun hanya senyum yang kau bawa.
Aku tak pernah mengeluh.
Karena dengan hadirmu, rinduku tersampaikan.
Karena dengan senyummu, lukaku terobati.
Karena dengan tatapmu, semua terasa aman.
Karna dengan dirimu, aku mengerti apa arti
mencintai.
Dari aku, orang yang merindukan kamu.
Jakarta, 3
Januari 2017
