Sila baca

Seorang Anak Perempuan yang Sangat Mencintai Ibunya

Senin, 23 Januari 2017

Rindu

Elsa Monica
Siang ini awan kelabu
Langit pun gelap tak berwarna
Aku masih disitu
Di sudut cafe di ujung kota

Berharap lonceng di atas pintu berbunyi
Dan saat itu kau datang
Dengan senyum yang memperlihatkan gigi
Berjalan ke arahku sambil bersenandung senang

Aku rindu
Aku rindu akan segalanya
Aku merindukan hadirmu
Hadirmu membuat segalanya nampak sempurna

Hujan mulai turun saat aku menulis ini
Air mataku juga ikut terjatuh
Ku rasa aku tak bisa menahan rindu ini
Rasa sesaknya membuat aku makin terjatuh

Aku merindukanmu
Aku merindukan senyummu yang membentuk bulan
Aku merindukanmu
Aku merindukan mata teduhmu yang bersinar

Aku merindukanmu

Jakarta, 23 Januari 2017

Rabu, 11 Januari 2017

Baru

                 
                           
       Elsa Monica
     Hari ini adalah hari pertama di tahun 2017. Hari yang tepat untuk memulai segala hal baru. Awalnya aku berpikir, ini adalah awal yang tepat untuk aku melupakan kamu. Semakin dipikir, hati ini makin sakit mengingat semuanya.
     Terbesit sedikit kenangan tentang kita di masa lalu. Awal pertama kita bertemu, saat aku menumpang untuk berteduh di halte tak jauh dari sekolahmu. Kamu disana. Mendengarkan musik sambil menengadah ke atas langit yang gelap.
     Dari situ aku tau, kau suka hujan. Dan sejak saat itu aku mulai belajar untuk mencintai hujan. Memandang kagum pada hujan. Sama seperti yang kau lakukan saat pertama kali kita bertemu.
     Aku mencoba mendekatimu. Awalnya aku penasaran. Apa yang begitu menarik hingga kau tak berhenti melihat langit yang menurunkan hujan itu. Saat itu, aku juga memperhatikan hujan sama seperti saat kau memperhatikan hujan.
"Hujan itu indah ya?" Katamu mengagetkanku saat aku sedang asyik menatap hujan.
"Ya. Indah." Jawabku gugup karna aku tak tau apa yang harus aku katakan.
     Kamu kembali menatap hujan dan aku mengikutimu. Sejak saat itu aku selalu menyukai hujan. Karena hujan kita bertemu. Karena hujan aku mengenalmu. Dan karena hujan, aku yakin, bahwa aku mencintaimu.
                                  Jakarta, 11 Januari 2017

Sabtu


                                                       Elsa Monica
Hari ini hari Sabtu.
Hatiku masih sama sampai saat ini.
Bayangan semumu masih berjajar di samping bayanganku.
Mengikutiku kemanapun aku pergi.
Hari ini hari Sabtu.
Pikiranku masih sama.
Semua masih tentang dirimu.
Kau juga menghantui pikiranku, semua tentang dirimu.
Hari ini hari Sabtu.
Semua masih sama.
Raga ini masih berdiri di tempat sama seperti dulu.
Menunggu kau lewat di depanku dan mengajakku bicara.
Hari ini hari Sabtu.
Dan aku menunggu di bawah payung biru.
Di bawah langit yang mulai kelabu.
Menunggu dirimu.
                                  Jakarta, 7 Januari 2017

Minggu, 08 Januari 2017

Pertemuan Lagi

                   
                                   
Elsa Monica
Hari ini kita bertemu lagi.
Kau masih sama seperti saat pertama kita bertemu.
Begitu bersinar dan mempesona.
Senyummu masih sama.
Melengkung indah bagai bulan sabit di langit malam.
Matamu masih indah.
Bersinar terang bak pancaran indah sang bintang.
Aku masih sama seperti pertama kita bertemu.
Menatap kagum pada sosokmu yang sempurna.
Jatung ini masih sama.
Berdegup kencang saat melihat hadirmu di sekitarku.
Mata ini masih sama.
Mencuri pandang ke arahmu yang bahkan tak menengok kearahku.
Hati ini masih sama.
Masih mencinta dan mendamba akan dirimu.
                                  Jakarta, 8 Januari 2017

Sabtu, 07 Januari 2017

Bulan dan Bintang

                                             
          Elsa Monica
Malam ini hujan turun lagi
Membasahi jalan depan rumah yang belum lama kering
Aku masih disini
Menatap bulan dan bintang
Menunggu mereka jatuh
Dan menemaniki duduk di sini
Kadang aku berfikir
Kenapa mereka hanya ada di malam hari
Bukankah indah jika di siang hari mereka juga muncul
Membantu matahari menerangi dunia
Memberikan kelip indah di langit
Agar tak selalu matahari yang berkuasa
Semakin ku pikir, aku semakin tersadar
Bulan dan bintang hadir menerangi gelapnya malam
Malam hanya akan semakin gelap tanpa kehadiran mereka
Sama seperti hatiku yang kelam
Kau hadir dengan senyum yang terbentuk bagai bulan
Dan juga dengan mata yang berbinar bagai bintang
Hadirmu mengubah segalanya
Hati yang kelam mulai berwarna
Warna hitam mulai memudar terkalahkan pancaran bintang
Dinginnya hati mulai menghangat oleh sinar rembulan
Terlalu sempurna untuk ku bayangkan
Apalagi aku harapkan, jika suatu saat kau bukan hanya angan untukku
                                  Jakarta, 7 Januari 2017

Rabu, 04 Januari 2017

Hujan



Oleh: Elsa Monica

Malam ini hujan.
Aku kembali duduk di teras depan rumah.
Rasanya masih sama seperti pertama kali aku mencobanya.
Walau kali ini sedikit berbeda.

Mata dan senyummu yang terlihat dalam langit malam tak terlihat.
Semua tertutup awan tebal yang serupa gelapnya dengan langit.
Tetes demi tetes air turun membasahi bumi.
Memberikan aroma hujan yang aku suka.

Aku suka hujan.
Bagiku berada di bawah hujan itu lebih baik.
Dari pada aku harus menangis di sudut kamar.
Meluapkan semua emosiku lewat air yang mengalir dari pelupuk mata.

Entah mengapa aku ingin menangis.
Meratapi nasib yang seolah tak berpihak denganku.
Aku yang selalu bodoh dalam mengambil keputusan.
Yang berada di ambang bersyukur dan penyesalan.

Aku bingung harus bagaimana?

Jakarta, 4 Januari 2017

Selasa, 03 Januari 2017

untuk yang di rindu



Elsa Monica

Teruntuk kamu, yang aku  rindukan.

Malam ini kembali aku terdiam.
Di bawah langit malam, bersama hembusan angin.
Rasanya langit malam beserta isinya adalah candu bagiku.
Karena dengan melihatnya, aku seperti melihatmu.

Entah kenapa tubuhku menggigil.
Bukan.
Bukan karna hembusan angin.
Bukan juga karna malam hari.

Rasanya aneh.
Aku seperti tersengat hewan beracun.
Sakit, membuat nyeri sekujur tubuh.
Aku berteriak ngilu dalam hati.

Mencoba bertahan meyakinkan diri sendiri.
Aku bisa melewatinya.
Aku menanti di bawah langit.
Berharap suatu hari nanti kau menemaniku menatap langit.

Ini lebih dari sekedar rindu.
Hadirmu adalah yang utama.
Sekalipun hanya senyum yang kau bawa.
Aku tak pernah mengeluh.

Karena dengan hadirmu, rinduku tersampaikan.
Karena dengan senyummu, lukaku terobati.
Karena dengan tatapmu, semua terasa aman.
Karna dengan dirimu, aku mengerti apa arti mencintai.

Dari aku, orang yang merindukan kamu.

Jakarta, 3 Januari 2017


Senin, 02 Januari 2017

Tanpa Judul

Elsa Monica

Aku duduk di depan rumah
Memandang langit yang penuh bintang
Di tengah mereka tampak bulan yang hanya setengah

Aku terus melihat, memperhatikannya
Bulannya indah, seperti senyummu tempo hari
Bintangnya bersinar, seperti matamu saat itu

Mereka sempurna, sesempurna dirimu
Hanya dengan senyuman kau buat aku jatuh hati
Hanya dengan tatapan kau buat aku makin mencinta

Aku tak sebanding untuk dirimu
Yang hanya bisa mengungkapkan rasa lewat tulisan
Hanya diam membatu setiap bertemu
Berangan tinggi lewat mimpi

Satu hal yang pasti
Aku mencintaimu
Aku mencintaimu lewat tulisan asalku kali ini
Aku mencintaimu
Sesederhana ku bilang aku mencintaimu lewat tulisan ini


Jakarta, 2 Januari 2017