Bagai labirin yang tak bertujuanKulihat arah tak berujung jalanHari-hari pun penuh kekosonganTapakku menghilang perlahan-lahan
Rasanya kosong, berjalan terus menuju arah yang sebenarnya puan itu sendiri ragu. Hal yang begitu puan inginkan terus coba puan jalani. Semakin lama semakin tak terlihat jelas arahnya. Kosong. Puan bahkan tak tau apa yang sebenarnya puan tuju? Rasanya hanya puan sendirian.
Kapan pernah kuminta Kau 'tuk datang?Menginginkan-Mu, bahkan tak terbayangDan di sana, Kau di tempatku hilangMenemukanku kering dan usang
Perihal puan yang terlalu sombong, merasa puan bisa melakukannya sendiri. Sesekali puan menyalahkan keadaan yang seakan tak membelanya. Bukannya puan tak pernah meminta DIA datang? Bahkan tak pernah terpikir oleh puan untuk menginginkan DIA. Puan tak pernah menyadari bahwa DIA selalu ada bahkan di tempat puan merasa hilang, kering, dan usang.
Kaubawaku pulang
DIA datang membawa puan PULANG.
Kembali bersama-MuPenebusku, YesuskuMenanggung dosakuTak akan ku hilang lagi
Pulang yang selama ini selalu dikaitkan dengan manusia. Puan lupa bahwa PULANG berarti kembali. Tanpa lelah DIA selalu mencoba membawa puan kembali pulang. DIA mengorbankan banyak hal, bahkan nyawanya. Itu hal yang tak pernah puan dapatkan dari yang lain. Mengampuni setiap kesalahan yang puan buat. Bahkan DIA berjanji tidak akan meninggalkan puan lagi sekalipun DIA tidak pernah pergi dari awal.
Lahir ke dunia untuk mencariJiwa yang tak ada harapan lagiBahkan kasih-Mu dib'ri sampai matiMemalingkanku pada diri-Mu
DIA rela lahir ke dunia demi banyak manusia seperti puan, mereka yang sering hilang harapan. Mereka yang bahkan tidak pernah merasakan nyatanya harapan jika bersama DIA. Pengorbanan, cinta tanpa syarat, bahkan kasih DIA yang harus dibuktikan dengan kematian. Semua itu karena begitu besar kasihNYA akan dunia ini.
Kini aku pulang
Puan menyadari begitu besar pengorbanan dan cinta kasihnya. Puan kembali PULANG.
Kembali bersama-MuPenebusku, YesuskuMenanggung dosakuTak akan ku hilang lagi
Kembali, bersama. Puan kembali pada rumahnya yang sebenarnya. Tempat di mana puan tak pernah merasa hilang.
Kau yang terlebih duluMenghampiri dirikuMenggenggam jiwakuTak akan ku hilang lagi
Perjalan puan sudah terlalu jauh. Terlalu banyak hal yang terjadi. Menangis di tengah jalan bukan hal yang bisa dihindarkan. Tak jarang puan menangis tersedu bertanya. Tentu saja DIA selalu ada, menghampiri puan yang tak jarang masih sering merasa hilang ketika dalam perjalanan kembali pulang. Hingga akhirnya puan kembali PULANG dan
Tak akan ku hilang lagi.
Jakarta, 08 Februari 2025
Inspired by : Pulang - Yeshua Abraham