Sila baca

Seorang Anak Perempuan yang Sangat Mencintai Ibunya

Minggu, 14 Mei 2023

Katanya Jatuh Cinta

Benar kata orang, cinta membuat semuanya lebih bahagia. Seperti perempuan itu yang tak berhenti tersenyum sedari tadi. Dunianya begitu indah dan berwarna. Sepertinya cinta berhasil membuat dunianya berbeda. 

Menyimpannya di dalam hati adalah pilihannya selanjutnya. Biar rasa cinta itu tidak membebani siapapun, termasuk perempuan itu. Rasa takut akan banyak hal tanpa sengaja sering membuatnya ragu. Padahal cinta tak seburuk itu. 

Sedang perempuan itu takut bahwa segala sesuatunya tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika perempuan itu terlalu berusaha. Membiarkan waktu berjalan dan menyerahkan semuanya pada takdir. Membiarkan cerita-cerita lain hadir menjadi pendukung ceritanya saat ini. Supaya suatu saat perempuan itu tau usahanya tak akan sia-sia. 

Satu hal yang perempuan itu percaya, segala sesuatu yang sudah ditakdirkan bagi perempuan itu akan selalu menjadi miliknya. Ya kalau memang sudah ditakdirkan pasti akan bersatu. Pada akhirnya, kalimat itu adalah hal yang selalu menjadi alasan perempuan itu jatuh cinta. 

---

Anaheim - NIKI

Jakarta, 14 Mei 2023

Selasa, 18 April 2023

Pada Akhirnya

    Sebuah kisah klasik manusia. Perihal mencintai seseorang. Katanya pria itu yang paling dicinta, katanya. Nyatanya, semua itu hanya kata. Rasa trauma akan masa lalu banyak menghantui pikiran, menciptakan ketakutan besar yang mengecilkan nyalinya.

    Sudah ku bilang, katakan saja. Tapi dia tak bergeming. Setiap ingin memulai bayang-bayang itu kembali muncul. Rasa takut itu kembali ada. Rasa takut itu kembali.

    Melewati banyak waktu dalam diam. Dia tidak pernah mengatakan apapun, baginya menunjukkan perhatian sudah cukup. Walau bagi sebagian orang itu biasa, karena memang itu sifatnya, baik pada semua orang. Walau kadang dia merasa sudah melakukan hal yang berbeda.

    Pada akhirnya dia menyerahkan semuanya kembali pada Sang Pencipta. Segala sesuatu yang sudah ditakdirkan menjadi miliknya pasti akan tetap menjadi miliknya. Hanya hal itu yang bisa dipercaya. Hanya itu yang menguatkan hatinya selama ini.

  Tanpa ia sadari semuanya tampak semakin abu-abu. Entah apa maksud Sang Pencipta. Dia dipertemukan denga orang lain. Pria yang baik dan dewasa. Yang mungkin saja jawaban dari doanya selama ini. Dia meminta dipertemukan Pria yang memang disetujui oleh Sang Pencipta. 

    Baginya semua makin abu-abu. Ketika hatinya masih mengharapkan pria itu, nyatanya Pria lain datang menawarkan dunia yang baru. Lantas dia harus bagaimana?

----

Jakarta, 30 Maret 2023

Aku Sudah Taruh

Berawal dari awal pertemuan, seorang lelaki pemalu memasuki sebuah ruangan. Matanya bertemu dengan sepasang mata seorang wanita yang sedang tersenyum. Lelaki itu pun ikut tersenyum.

Wanita itu memandang pada arah lelaki itu, menuju ke arahnya sambil tersenyum.

“Hallo, selamat datang, silakan masuk.” Ucap wanita itu.

Pertemuan sederhana di sebuah acara yang juga sederhana. Kedua insan itu secara tak sengaja merasakan kenyamanan yang sama.

“Gimana acaranya? Bagus gak?” tanya wanita itu setelah kegiatan mereka usai.

“Seru.” Jawab lelaki itu singkat.

“Lain kali datang lagi ya. Oh ya, nama kamu siapa?” tanya wanita itu lagi.

Mereka berjabat tangan saling memberitahukan nama satu sama lainnya.

Setelah itu, entah kapan tepatnya, mereka tanpa sengaja jatuh cinta.


---


Ku sudah tau dari awal Mencintai bukan perkara kebal Jauh dari kata mudah dan asal Kupelajari sedari kecil

Sebuah lagu diputar pada sebuah earphone seorang wanita. Wanita itu bersenandung kecil mengikuti lagunya.

Hatinya sesak, ia begitu sedih.

“Kan kamu sudah tau dari awal, mencintai itu bukan sulit, ini yang kamu mau kan?” ucap wanita itu lirih. Tanpa orang lain ketahui air mata telah membasahi kedua pipinya yang selalu memerah ketika di bawah sinar matahari.

Berteriak di atas tenggorokan Hujan serapah dan makian Hancur lebih mudah dari bertahan Kupelajari sedari kecil

“Gapapa ya, nanti bisa bangkit lagi kok.” Ia masih saja menyemangati dirinya. Mungkin rasanya begitu sulit.

Dan dari situ cara pandangku Melihat cinta berwarna keruh Seperti bertaruh apa kau dan aku Akan jadi sama seperti itu

“Gak semua harus sesuai rencana kan? Banyak yang bilang “Manusia boleh berencana, tapi biarlah kehendak Tuhan yang jadi”. Sekarang kita lihat saja mau Tuhan bagaimana.” Ia masih berusaha menyemangati dirinya.

Aku punya harapan untuk kita Yang masih kecil di mata semua Walau takut kadang menyebalkan Tapi sepanjang hidup 'kan kuhabiskan

“Kenapa ya, Tuhan? Apa yang salah dari permintaanku? Apa terlalu sulit untuk dikabulkan?.” Setelah mengucapkan kalimat ini, air matanya tak berhenti turun.

Walau tak terdengar masuk akal
Bagi mereka yang tak percaya
Tapi kita punya kita
Yang akan melawan dunia

Aku sudah tau dari awal
Rasa takut masih kugenggam nyaman
Cinta dan jenisnya seperti seram
Kupelajari sedari kecil

Dan dari situ cara pandangku
Melihat cinta berwarna keruh
Seperti bertaruh apa kau dan aku
Akan jadi sama seperti itu

Bagi orang yang membaca kisah ini, pasti sudah mengetahui apa yang menjadi permasalahannya. Ketika dua insan sedang jatuh cinta, kecewa sering jadi temannya. Rasa sedih dan senang akan menjadi bagian dalam perjalanan mereka. Rasanya tidak adil jika kita menyalahkan salah satu dalam sebuah hubungan. Bukannya dari awal sebuah hubungan adalah komitmen dari dua orang? Lantas mengapa harus menyalahkan salah satunya. Maka dari itu, kita harus mendengarkan cerita dari kedua sisi.

Lelaki itu mencintai wanita itu dengan sepenuh hatinya. Ia hanya terlalu takut untuk melangkah maju. Rasa bersalah akan masa lalu memenjarakannya. Ia tidak bisa keluar dari ketakutan yang ia buat sendiri. Egonya mengalahkan rasa cintanya. Pemikirannya yang hanya lelaki itu sendiri yang mengerti. Ia senang membagikan ceritanya pada wanita itu, dan wanita itu menikmatinya. Tapi ia masih punya banyak rahasia yang tidak ia ceritakan.

Lukanya pada masa lalu masih terlalu basah untuk tidak ia obati. Sudah pernah dibilang, katakan saja, jalani hal baru. Hanya saja ia tidak berani. Rasa takut akan penolakan dan kekecewaan masih menghantuinya. Memang sudah pasti kecewa? Belum tentu. Dia belum pernah mencoba.

Rasa rendah dirinya juga menjadi salah satu alasannya. Bukannya semua butuh proses? Lantas apa yang harus ia takutkan? Sedangkan Tuhan saja melihat setiap proses yang dilakukan umatnya.

Lagi-lagi, diam yang menang. Ia menahan sendiri rindunya. Tidak mau terlihat lemah, nyatanya dia lemah.

Wanita itu juga sama. Rasa traumanya pada masa lalu belum hilang. Seperti kata lirik dalam lagu itu mencintai bukan perkara kebal, jauh dari kata mudah dan asal. Ia pernah jatuh hati dalam diamnya. Cukup lama sampai orang mulai bosan dengan ceritanya.

“Kalau dia tidak nyata kami tidak masalah. Masalanya, dia nyata. Lalu apa yang kau lakukan di sini?,” kata semua orang pada wanita itu.

Dia hanya tersenyum tak berkata apapun. Dia terlalu takut untuk memulai. Ia takut dikecewakan oleh ekspetasinya. Padahal ekspetasinya tidak setinggi itu. Ia hanya ingin bahagia bersama denga orang yang dia cintai.

Kali ini sama. Ia hanya diam dan menikmati semua momen yang ada. Tanpa pernah memberikan tanda bahwa ia menikmati lebih dari itu. Sebagian dirinya merasa ini cukup. Berada di samping orang yang disayanginya, menikmati semua cerita tentang kehidupannya, menemani ia tanpa terlihat. Sebagian lain dirinya merasa ini tidak cukup. Ia butuh lebih dari ada tapi tidak terlihat. Tapi ia terlalu takut jika semua kembali terjadi seperti dulu.

Rasanya ia tidak sepercaya diri itu untuk memulai. Ditambah orang-orang di sekitarnya melarang wanita untuk memulai duluan. Ia hanya mencoba bertahan untuk tetap kuat pada saat ini. Sambil terus meyakinkan dirinya. Ia pernah membaca sebuah buku yang menuliskan “Apapun yang sudah Tuhan takdirkan untukmu, pasti akan menjadi milikmu.” Wanita itu mempercayai kalimat itu.

Lagipula segala sesuatu yang boleh manusia rancangkan, tetap rencana dan kehendak Tuhan yang terjadi. Jadi, untuk saat ini, bagi wanita itu cara yang bisa ia lakukan hanya bersimpuh, berdoa meminta Tuhan memihaknya kali ini. Menuliskan cerita indah di mana wanita dan lelaki itu boleh bersama. Tuhan akan pertemukan mereka ketika mereka berdua sudah siap.

Pada akhirnya kedua manusia itu sama saja. Tidak ada yang berani memulai. Terlalu menikmati rasa cukup dan takut untuk menjadi lebih. Padahal mereka belum mencoba. Rasa takut mereka akan gagal jauh lebih besar dari keberanian mereka untuk saling menyapa.

Aku punya harapan untuk kita
Yang masih kecil di mata semua
Walau takut kadang menyebalkan
Tapi sepanjang hidup 'kan kuhabiskan

Walau tak terdengar masuk akal
Bagi mereka yang tak percaya
Tapi kita punya kita
Yang akan melawan dunia

 

Keduanya saling berharap, mengenai harapan mereka berdua pada keadaan mereka. Walau takut sering menyebalkan, menyebabkan banyak hal belum terjadi. Sering kali cerita mereka tidak terdengar masuk akal, namun bagi mereka yang tidak percaya.

Nyatanya ini hanya perihal waktu. Kedua manusia itu diminta Tuhan untuk lebih bersabar sedikit lagi, untuk sama-sama mendapatkan yang terbaik. Pada akhir cerita perjalanan mereka, dunia akan menjadi milik mereka. Karena mereka yang akan melawan dunia.

Jakarta, 19 April 2023

----

Lagu : Taruh - Nadin Amizah