Harus mulai dari mana?
Ambisiku bergejolak
Antusias tak karuan
"Jadi Kakak enak ya." ucap si Bungsu pada Kakaknya, si Sulung.
Sulung menolehkan kepalanya ke arah Bungsu, menatap heran pada adik satu-satunya itu.
Banyak mimpi-mimpi yang ‘kan kukejar
Lika-liku perjalanan
Ku terjebak sendirian
Tumbuh dari kebaikan
"Kakak bisa dapat semua yang Kakak mau. Gak kayak aku." si Bungsu masih mencoba mencurahkan segala rasa di hatinya.
"Kenapa?," pada akhirnya, Sulung merespon perkataan Bungsu.
Bangkit dari kesalahan
Berusaha pendamkan kenyataan bahwa
"Aku...." ucapan si Bungsu terhenti.
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira
"Sini, aku peluk." Sulung merentangkan kedua tangannya, mencoba mengajak Bungsu mendekat ke arahnya.
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat
Aku tetap bernafas
Meski aku tak merasa bebas
"Gapapa, ada Kakak di sini. Kamu pasti bisa, Kakak yakin, kamu kan hebat." ucap Sulung sambil mengelus lembut kepala Bungsu.
Pertengahan dua lima
Selanjutnya bagaimana?
Banyak mimpi yang terkubur
Mengorbankan waktu tidur
"Pelan-pelan ya. Satu-satu. Kerjakan dari yang paling mudah, baru nanti coba yang lebih berat." Sulung masih mencoba menenangkan Bungsu.
Ku tak tahu apalagi yang ‘kan kukejar
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira
"Kalau gagal gimana?," setelah mencoba menenangkan dirinya, si Bungsu akhirnya bertanya.
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat
Aku tetap bernafas
Meski aku tak merasa bebas
"Gapapa, Kakak tetep bangga. Kamu sudah berikan yang terbaik, kan?," balas Sulung.
Maaf jika
Belum seturut yang dipinta
Maaf jika
Seperti tak tahu arah
"Maaf." Bungsu kembali menangis di dalam pelukkan Sulung.
Memang tak seindah yang kukira
Aku sudah dewasa
Aku sudah kecewa
Memang tak sekuat yang kukira
"It's okay. Nanti kita coba lagi ya. Kakak temenin dari awal." Ucap Sulung sambil memeluk Bungsu erat.
Aku sudah dewasa
Aku sudah kecewa
Memang tak sekuat yang kukira
Aku tetap bernafas
Meski sering tercekat
Aku tetap bernafas
Si Bungsu yang selalu mencoba meniru Si Sulung. Berusaha menyamakan banyak hal supaya terlihat sama.
Meski aku tak merasa bebas
Memang tak seindah yang kukira
Memang tak sekuat yang kukira
"Kakak, sayang sama aku apapun yang terjadi?," tanya Bungsu.
Engkau tetap bernafas
Meski sering tercekat
Engkau tetap bernafas
"Sayang. Makanya jangan sedih terusnya. Kan ada Kakak." Balas Sulung pada Bungsu, adiknya yang paling ia sayang.
Dan langkahmu 'kan terasa bebas
Dan hatimu 'kan terasa bebas
Dan jiwamu 'kan terasa bebas
"Terima kasih, Kakak." Ucap Bungsu yang hanya dibalas senyuman oleh Sulung.